BSIP Sulawesi Tengah Melakukan Sosialisasi dan Diseminasi GAP Budidaya Jagung di Kota Palu
Palu, sulteng - Upaya peningkatan produksi pertanian khususnya tanaman jagung terus dilakukan salah satunya melalui program ekstensifikasi lahan dengan memaksimalkan penggunaan lahan kering. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu memiliki potensi lahan kering seluas 2.536,00 Ha yang belum termanfaatkan dan 2.512,50 Ha yang termanfaatkan dengan jenis komoditi di antaranya jagung.
Sejalan dengan itu, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah Dr. Femmi Nor Fahmi, SPi., MSi. mengatakan bahwa produktivitas tanaman jagung dapat ditingkatkan dengan menerapkan budidaya tanaman sesuai dengan Good Agriculture Practises (GAP). Hal ini disampaikan pada kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Standar Instrumen Pertanian yang diadakan pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 di Kelurahan Salena Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Kegaitan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Palu Asharrini Mastura, SE., MSi. beserta jajarannya, Kepala BPP Duyu, PPL wilayah kerja BPP Duyu, tim fungsional BPSIP Sulawesi Tengah dan kelompok tani.
Lebih lanjut Kepala BPSIP menyatakan standardisasi di bidang pertanian sangatlah penting terutama dalam menjaga mutu komoditas pertanian, olehnya itu dibentuklah Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) di Kementerian Pertanian berdasarkan Perpres RI No. 117/2022 tentang Kementerian Pertanian. Guna memperkenalkan hasil standardisasi instrumen pertanian kepada publik, maka BPSIP Sulawesi Tengah sebagai salah satu unit kerja BSIP di Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPSIP yaitu menerapkan dan mendiseminasikan standar instrumen pertanian.
Berkaitan dengan tupoksi tersebut maka pada kegiatan sosialisasi ini, tim fungsional BPSIP Sulawesi Tengah memberikan materi mengenai Budidaya Jagung sesuai GAP. Dengan penerapan GAP akan dapat menghasilkan produk jagung yang berdaya saing, yaitu produk yang aman konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan.(Rs)